oleh Catrinna Morezze pada 8 Mei 2012
Dharma gita lirih
hentak getar getar jiwaku terpanggil
Carya hati tuk tentukan Yadnya
Sucikan bathin
telanjangi hati dalam satya wacana
ceraikan semua urusan berpura duniawi
demi manjusha dan derajat
Yadnya yang kujanjikan
mengharapkan semburat hati ini
menjelma narendra persada nalini
yang seutuhnya
SITA SARMA AVARA ASA
Renungan
Saat aku berlutut
ada tangis kelayung layung
terbaca olehku..
dosa yang ku pahat pada lekuk
yang katanya seindah larik pelangi
...jika debu kembali ke debu
apa arti sebuah keindahan
bila semuanya harus di panggil pulang
dan berkubang dalam kegelapan
sunyi....sepi....sendiri
Catrinna Morezze with Alicia Tyarr
K E S A L
Petikkan rasa ini masih menggetarkan pijakan kakiku,
hingga matahari teruntai turun pun aku masih di sini
tanpa berani melewati ini semua..
aku pasrahkan layu jiwa ini pada suasana,
dalam nuansa yang terbawa..
celoteh lalumu masih saja selimuti airmataku
dan tak mampu ku bendung lagi ruang yang melolong
dalam sekat yang menghimpit..
kering suara berharap pekik mampu menolong,
untuk mengakhiri ini semua...
atau sementara, keluar dari sini
tuk sekedar mengijinkan nafasku bersatu kembali dengan ragaku
tanpa harus permisi dengan keadaanku...Huff!
Catrinna with Alicia Tyarr
N e l a n g s a
Dimana kah letak beda langit dan bumi, jika, saat aku dan nafas mu berdiri pada batas nyata dan mimpi
dimana kau letak kan hasrat mu untuk ku ber sandar dan bimbing luapan ini dalam anjuran dekapan mu?
Telah lama ku buka samak jiwa ini untuk kau sentuh, tapi hatiku masih saja ter sipu kala kau letak kan dalil dalil atas lekuk ku
bahkan saat kau benam kan aku dalam hangat nya pelukan, hingga malu ku lepas untuk ber manja mesra di nuansa mu
Wahai tuanku yang me hempas ku dalam aniaya rindu....
Bibir ini masih putih kala kau gelayuti mesra dan senandung ku mulai bungkuk kan malaikat untuk me tutup matanya
hingga desah ku kau hantar kan pada pelupuk senja dalam anjuran mu....kau budak kuasaku, wahai tuanku
Dan mimpi mimpi ku kini tak bisa ku batasi untuk me sama kan lagak dalam petuah petuah cinta mu
Tuanku...kini, dalam setiap sudut ku hanyalah nama mu yang ter hangat...dan aku layu oleh mu
Wahai tuan ku yang me halangi waktuku....
Terlalu lama tuan ku me beri kecup kecup indah dalam benak ku...hingga aku selalu ter goda untuk marah pada ke sepian ku
dan berani me lawan ke hendak Tuhan.... bahkan se kumpul an awan yang me tulis dosa ku pun telah aku lewati sesuai ke hendak tuanku, tanpa sadar untuk pinta per tolong an pada Tuhan...pada ke teguh an hati
Ku telah semi kan pelabuhan perdu untuk tuan ku ber lagak dalam kuasa
Kini, aku tak mampu me langkah tanpa mu...kau telah genggam dunia dan waktu ku
dan aku tak tahu apa yang terjadi, jika kau tak datang me sapa air mata ku.....wahai tuan jantung hati ku!
K A D A N G
ter pikir olehku, apa rasa nya jika hadir seorang lalaki di dalam kamar ini
yang me punyai segala hak atasnya..
yang me umbar segala ego nya di sini..
yang mungkin selalu buat ber antakan kamarku..
dan berani me genggam kuasaku..
Jika ter pikir seperti itu...tanpa sadar, selalu saja aku me lihat se ke liling kamarku
dimana, semua ter tata ter jaga tanpa ada yang berani me usiknya
apakah aku akan marah, jika se seorang itu yang me ubahnya atau dengan senang hati aku akan me susunnya lagi ?
Ahh........
Di sinilah lahir dari ke seluruhanku
dan, aku yakin di sinilah akir dari ke seluruhanku juga..
Ahh sudahlah......
Harap Ku Dalam Sejenak
Di malam ini
Angin begitu lirih
Tuntun jiwaku rebah dalam mega meganya
Sejenak..ke tenangan ini, hanyutkan segala letih sehari
pikiran mulai ku kosongkan dan...lalu ku isi dengan senyum tawamu
dalam sejenak..ku ingin bayangan mu lah yang me tidurkanku
biar terangkai dalam mimpi mimpiku
agar aku bisa me pelukmu se mau ku..tanpa ada yang me usiknya
agar aku bisa merasa kan ke hangatanmu selimuti diriku
agar doa harap yang ter panjat mampu me cium malaikatNya
dalam sejenak..walau hanya..
di malam ini
Catrinna Morezze
bahkan airmata ini yang me temaniku lewati rasa sakit
airmata ini juga yang me hadirkan senyumku
jika titik sakitku ber diri di ujung asa
aku tidak ingin airmata ku me lihatku me derita
aku tidak ingin me lihat airmata ku me ronta pada malaikat
aku hanya ingin me per sembahkan airmata ini untuk sahabat sahabat ter kasih
agar mereka me baca airmata ku, bahwa aku kuat ber tahan
biar mereka tahu, aku tidak ingin me miliki airmata mereka
ketika titik ter akir airmata ku ter jatuh
aku tidak ingin me miliki Hak atas airmata para sahabat ku
karena aku tidak ingin airmata sahabat ku akan me beratkan ku
dan dengan airmata ini juga...ku rangkum jari sepuluh haturkan sesal
yang ter untai bait bait maaf
sahabat ku....beri lah aku senyum ter indah mu
dan hantar kan aku dengan senyum indah mu itu
karena dengan senyum ku juga...aku ingin terus hidup di antara hati kalian
Ter Pesona
oleh Catrinna Morezze pada 2 April 2012
Jiwanya tenang saat ku usik benaknya
dan senyum nya masih me hiasi ujung mataku
mata hatiku tak ingin me lepaskan tatapan ini
sosoknya masih saja me nari dalam benak ku
dan aku yakin, dia juga yang akan me cabik mimpi mimpiku
kini, ruang kepalaku di penuhi olehnya
Ya Tuhan....siapakah makehluk sempurna ini ?
se sempurna dia me tolak logikaku dan ber lagak angkuh dalam desir nadi nadiku
Ya Tuhan....untuk siapa kau turunkan dia ?
Aku me rasa, aku lah wanita pertama yang me lihat dia, salahkah jika dengar hati ingin me miliki nya ?
Ya Tuhan....bolehkah harapku, ku sandingkan padanya ?
jika boleh, kirimkan lah malaikat cinta mu
bisik kan padanya tentang ke indahan ku
atau, rubahlah hatinya untuk me tatap mata ku
karena aku tidak ingin waktu ber kuasa dan me suruhnya ber lalu begitu saja
dengan me tinggalkan mimpi untuk ku
tanpa jawaban........tanpa pe jelasan
yang akan me buatku me tunggu, tanpa mengerti apa yang ku tunggu
Ya Tuhan.....janganlah kau tempatkan ke indahan ku, di tempat dimana orang tidak bisa me lihatnya
Ya Tuhan.....aku inginkan dia
Tentang Rasa
Rindu yang kau isaratkan begitu me sesakkan dada ini
dan me buatku terjaga untuk me bawa anganku terbang...
me layang dalam seraut wajah ter cermin
Wahai Cinta...
aku begitu takut, jika waktuku tidak sampai pagi
dan ter hapus kisahku begitu saja
tanpa ke terangan maksud rindu ini
Apa yang bisa aku per tanggung jawabkan kelak ?
Apakah rindu yang ku tanggung ini akan me beratkan ku pada timbangan Nya ?
Wahai Cinta...
sebelum waktu ku usai
Mohon...bawalah rinduku ini dalam selimut tidurnya
dan naung kanlah dalam ke hangatannya
jika kalau pekerjaan mu selesai, kabari aku wahai...
biarkan aku tenang dalam me jemput pagi nanti
Seperti Yang Aku Bilang
me langkahlah sejauh kau me temukan wajah wajah baru
tanpa harus me buka luka lama yang belum me kering
tanpa me tambahnya dengan luka yang baru...
Seperti yang aku bilang,
buah dari ke ikhlasan adalah ke hormatan
dan buah ke hormatan adalah cinta yang tulus berbalut dengan ke yakinan
Seperti yang aku bilang,
dusta adalah dusta, bagaimana pun bentuknya
dan ku susun jari sepuluh haturkan maaf dari ke dalamannya
walau itu pun tidak akan me tutup lubang di hati
Seperti yang aku bilang,
kala seorang ke hilangan dia akan me rindu apa yang telah tiada
namun jika yang tiada itu aku...
apakah kau akan me rasa ke hilangan?
apakah kau akan me rindukan ku ?
Seperti yang aku bilang,
Aku adalah apa yang telah di berikanNya kepadaku.....