oleh Catrinna Morezze pada 16 Mei 2012
Seperti mimpi...
Sadar henyak mimpi tuk berdiri cepat
Menerka nerka gerangan...
Denyut rasa hadir pelan kuasakan yang tertinggal
Semburat merah mengalir...
Nanarkan air mata
Tanganku suarakan emosi tanpa stabil
Plakk !!! ......
Kedua tangan menutup wajah
Telingkupkan airmata kehilangan
Sendu air mataku kubawa pulang
Dan peraduanku menjadi pertumpahannya
Dalam sementara waktu...
Denyut rasa itu masih jelas terasa
Ku coba menggigit bibirku...
Tak ada yang terbantukan
Kecelakaan kecil menyandung
Namun begitu dahsyat akibatnya
Aku sadar telah lalai,
Hingga mungkinkan, dia mencium bibirku
Mencuri dari sadarku...
Ohh Tuhanku...
Apa salahku, hingga Engkau beri aku musibah seperti ini
yang membuatku tak berani tuk berdiri di depan cermin ?
Dering cellphoneku buyarkan pengaduanku
Dia menghubungiku !
Lalu ku angkat, sebelum suara di seberang sana terdengar
" Yach. Aku merindukanmu !" aku mendahuluinya .
"Aku menunggu di depan pintu rumahmu, Sayang !" Jawabmu
Jawaban yang ku tunggu,
Yang menghapus sakit...
Yang menghapus air mata...
Yang melengkapi rasaku...
Aku tak takut lagi bercermin
Karena aku yakin, cermin ini akan menjadi pedomanku nanti
.....
Catrinna___Salam santun di hari yang cerah ini
0 komentar:
Posting Komentar