oleh Catrinna Morezze pada 17 Mei 2012
Tautan manis dulu terpapar indah
Balut jalinan dengan seujung lidah
Celaka senja, kutuding sebab hati ini luruh..
Lalu malam ikut tasbihkan
Kesebentaran tadi
Rasukkan dalam tudung sempurna bentuk bulan
Keindahan buyar !......
Bagai tersengat jutaan Volt, henyak lamunku
Ketika kau mencium leherku..!
Menggelitik hasrat bulan tuk merayu malam
Atau sekedar mengisi suasananya
Aku tidak tahu...
Tuk kesekian kalinya..
Kehendakmu merajai lekuk terawatku
Hingga saat subuh bertalu tiba
Tiba pula bagiku meninggalkan ini semua
Tanpa peduli jabat erat ikatan suci
Tanpa koyakkan lelapmu
Kukemas semua yang terjangkau
Aku pergi..
Melayang dalam terawang
Nyanyikan pujian pujianNya
Dan mengecup bebas keindahanNya
Tanpa harus bersamanya,
Tanpa harus bergurau dengan hasratnya
Tanpa ada makian yang mengutuk...
Kuhirup udara bebas..
Tak perlu mengingat sesak udara terjabat
Tak perlu ingatkan tuk kembali menambat hati
Rasa bahagia seduh ini
Ku usap perutku, " Nak...Ibu sudah bukan budak lagi..
Mari kita pergi ke ujung pelangi..
Ibu dengar, disana banyak hati yang bisa kau panggil...Ayah !"
Wahai Air mataku...
Kaulah yang menjadikanku kuat
Kau juga yang berani mengambil keputusan terbesarku
Kau yang menemani selamaku..
Kini,
Kusandarkan juga benih dalam perutku ini padamu, wahai...
Biar dirimu ajari dia kuat
Biar dirimu yang menemani hari harinya
Biar dirimu yang akan meriwayatkannya kelak
Salam santunku,
Catrinna____Semoga coretan ini dapat menyapa sahabat sahabat semua disini
Dan Maaf, coretannya berkesan tergesa.....Deadline :)
0 komentar:
Posting Komentar