oleh Catrinna Morezze pada 12 Mei 2012
Ku putuskan jalan Braga sebagai akhir dari langkah ini
tanpa harus bertanya pada kaki yang ingin bergegas telusuri lekuk Braga
mata dan hatiku ku tanbatkan pada warna warni lukisan seniman jalanan
Senyum sang seniman mengembang kala berdiriku tentramkan hatinya
" Kumaha damank, geulis ?" .....tanpa kenal arti, tidak tahu mengapa aku sangat menyukainya
yang aku tahu...
ada rasa kelembutan yang jujur di biaskan kalimat itu
ada rasa ego telah di percundangi
ada rasa aku harus beri timbal balik yang lebih santun
ada rasa yang aku sendiri tidak tahu apa sebenarnya
Ku tunjuk bingkai warna warni indah abstrak yang tergores
aku takut menanya harga keindahan itu, karena aku tahu...
seni dan keindahan tidak akan pernah bisa di hargai dalam bilangan
apalagi menawarnya...
Huff....aku mengutuk dalam hati
mengapa aku harus mengenal seni, bila hanya akan menghalangi hati
untuk memiliki satu keindahan saja,...setidaknya !
Kecewa bisikan hati tuk melangkah
sebelum hati terlalu sakit membayangkan bayangan bingkai itu
Aku harap sang seniman mengerti adaku
aku harap....
Dengan perasaan tak menentu, ku ucapkan mohon maaf
karena hanya bisa menikmati keindahan karyanya saja
"Hatur nuhun ."......Ohh aku tahu arti maksud itu
Tuhan...kuatkan pada penikmat keindahan ini
yang tega mengingkari keindahanMu dari tangan para perantaraMu
dengan batin menangis terucap terimakasih keluar dari bibirku
" Sawang sluna."....lembut lirih menyayat..
Ohh My God.....!
Catrinna_June 11, 2009 at Braga street
Parijs Van Java
08.24 |
Label:
Puisi Umum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar